Selamat Datang di Duniaku :) DUNIA MAYA :)

bintang biru

Kamis, 04 April 2013

Untuk mu orang yang pernah ku sayang dulu

Mungkin kamu lupa tapi aku ingat..
Mungkin kamu tak ingat yang tak pernah ku lupa..
Satu kata... tapi merubah semuanya...
“janji”...

Banyak janji yang kau berikan padaku dulu...
Entah aku bodoh atau aku terlalu cinta?
Aku terlalu percaya segala nya..
Terlalu menganggap semua jadi nyata...

Kamu kasih ku dulu...
Aku sayang kamu dulu...
Kamu pernah meng-“aku tak bisa hidup tanpa kamu” –i diriku
Kamu juga yang selalu meng- “aku sayang kamu” –i diriku...

Terlalu banyak janji mu yang kau berikan padaku...
Harapan palsumu yang menjanjikan ku...
Seakan aku merasa semua katamu itu benar..
Semua katamu itu akan terealisasikan suatu saat nanti..

Tapi...
Hari demi hari...
Hingga hari ini...
Ternyata kamu menghilang...
Meninggalkan ku tanpa penjelasan...
Membuatku bingung...
Kamu kemana??

Kamu yang ku harapkan karna memberikan ku harapan,
Ternyata itu semua harapan palsu...
Kau kini menjauhiku tanpa alasan..
Tanpa ku mengerti..

Terkadang aku merasa apa ini salahku?
Apa kurang diriku?
Apa kamu tak bahagia jika bersamaku?
Apa aku terlalu membosankan untukmu?

Ternyata Tuhan menunjukkan jalannya..
Hari ini aku lihat kamu bersamanya..
Bersama seseorang yang mungkin lebih dariku..
Apa kamu lebih bahagia bersama dia dibanding dengan ku?

Semoga kamu memang benar bahagia jika bersama dia..
Yang harus kamu tahu adalah aku pernah sayang dengan tulus padamu bahkan saat kamu meninggalkan ku..
Aku tak pernah membencimu..
Semoga kamu bahagia 

Aku akan meneruskan hidupku bersama orang yang mau menerimaku dan tulus dengan ku..
Meskipun itu bukan kamu :”)

Selasa, 09 Oktober 2012

ALL ABOUT ME

Nama ku Ayu Mayasari, aku dilahirkan di salah satu Rumah Sakit Swasta di Bandar Lampung 19 tahun yang lalu, tepat nya tanggal 10 Mei tahun 1993, aku adalah anak dari Ayahku yang pendiam, pekerja keras dan sangat aku sayangi, beliau bernama Bandarsyah, tentunya aku juga anak dari Ibu ku yang cerewet tapi baik, beliau adalah panutanku untuk menjadi strong girl, beliau adalah Ibu Elyana, Ibu yang sangat aku sayangi..

Aku adalah anak bungsu yang memiliki 4 orang kakak, dengan karakter kami yang berbeda-beda, kami di besarkan dalam keluarga yang sederhana  . aku memiliki 3 kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan. Di usiaku yang sudah memasuki 19 tahun ini, aku sudah memiliki 3 keponakan yang lucu-lucu dan menggemaskan.
Saat aku usia 5 tahun aku sudah di masukkan ke Sekolah Taman Kanak-Kanak Dinniyah Putri Lampung oleh kedua orang tua ku. 1 tahun berlalu, aku masuk SD, tepatnya di SDN 5 Sumberrejo aku menghabiskan waktu 6 tahun ku, banyak suka dan duka yang aku lalui bersama teman dan guru-guru yang sangat baik, sampai akhirnya aku lulus dari SD dan mulai memasuki usia ABG, aku masuk SMPN 14 Bandar Lampung, sifat ku mulai berubah di sini, saat aku SD aku adalah murid yang cerewet dan ketika aku masuk SMP aku menjadi sedikit pendiam. Saat usiaku memasuki 15tahun aku lulus SMP dan mulai melanjutkan sekolah ku ke bangku SMA, saat awal masuk SMA aku sedikit down, karena teman-teman ku masuk ke SMA favorit di Bandar Lampung, sedangkan aku masuk ke SMAN 14 Bandar Lampung, bukannya aku menjelekkan sekolahku, tapi benar kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Aku down karna aku tak tahu SMAN 14 itu dimana, apalagi itu adalah sekolah yang masih baru saja berdiri, aku adalah angkatan ke 4 di SMA ku itu.

Ternyata yang aku fikirkan sama sekali berbanding terbalik, Tuhan itu Maha Adil, meskipun aku bukan sekolah di SMA favorit, tapi SMA ku berkembang sangat pesat untuk ukuran sekolah baru, dan sekarang sudah menjadi RSSN. Aku mendapatkan banyak sekali teman dan sahabat di SMA itu, aku yang waktu SMP pendiam mulai berubah ketika bertemu dengan teman-teman di SMA, aku sudah beranjak remaja, banyak sekali kenangan yang aku dapatkan di sana, mulai dari pertama kali aku pacaran saat aku kelas X SMA, aku juga punya gank waktu kelas X SMA, semua guru yang masuk ke kelas ku sudah hapal dengan aku dan 7 teman se-gank ku, hapal karna kami tukang ribut dan hobi ngobrol saat guru sedang menjelaskan di depan kelas. Huehehehe.....

Naik kelas XI aku masuk kelas XI IPA 3, guru-guru memang sudah merencanakan memisahkan kami supaya tak ribut lagi, dan aku hanya sekelas dengan 3 teman se gank ku, dan 4 nya berpisah dengan ku .  Di kelas XI dan XII aku sudah tak terlalu dekat dengan teman se-gank ku waktu kelas X, aku mendapatkan sahabat baru dan kami masih bersahabat sampai saat ini meskipun kami tak satu kampus.

Tahun 2011 aku lulus SMA, dan mulai menapaki kehidupan baru di bangku kuliah, aku masuk Universitas Lampung di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan PBS, Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia,  lewat jalur tertulis, dan kini aku sudah masuk semester 3, aku juga mengikuti organisasi di jurusan kami yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (HMJPBS).

Itulah cerita singkat tentang diriku, dan kini aku sedang mencoba ikut Rakanila bersama sahabat-sahabatku di Batrasia Unila. Semoga apa yang aku dan sahabat-sahabat ku jalani bisa menjadi pengalaman yang berharga untuk kami ke depannya 

Jumat, 05 Oktober 2012

CINTA

Seribu langkahmu tak dapat ku kejar..
Semakin jauh kau melangkah semakin hilang bayanganmu ditelan kegelapan..
Aku tak bisa berlari karna aku tak punya kaki..
Aku tak bisa merangkak karna aku tak punya tangan..

Cinta tak hanya milik orang berpangkat..
Cinta tak hanya milik orang berduit..
Cinta tak hanya milik orang yang memiliki kesempurnaan fisik..
Tapi cinta juga bisa jadi milikku..

Ketika rasa ini tak bisa ku ucap karna kekuranganku..
Air mata lah yang mewakili rasa ini..
Aku yang cacat ingin merdeka
Merdeka merasakan cinta

Aku memang tak punya tangan
Aku memang tak punya kaki
Aku memang tak punya rumah
Aku memang tak punya duit

Aku cacat
Aku miskin
Aku lemah
Aku rapuh

Dengan cinta aku ingin merdeka
Merasakan yang bisa aku rasakan
Menemukan yang ingin aku temukan
Meraih yang tak bisa aku gapai..
Aku ingin merdeka ...   bersama cinta...














VIERA – SEANDAINYA

Kelak kaukan menjalani hidupmu sendiri
melukai kenangan  yang tlah kita lalui
yang tersisa hanya aku sendiri disini
kau akan terbang jauh menembus awan…
memulai kisah baru tanpa diriku…

Seandainya kau tau…
ku tak ingin kau pergi
meninggalkanku sendiri bersama bayanganku
seandainya kau tau…
akukan slalu cinta
jangan kau lupakan kenangan kita slama ini

Kelak kaukan menjalani hidupmu sendiri
melukai kenangan yang tlah kita lalui
yang tersisa hanya aku sendiri disini
kau akan terbang jauh menembus awan…
memulai kisah baru tanpa diriku…

Seandainya kau tau…
ku tak ingin kau pergi
meninggalkanku sendiri bersama bayanganku
seandainya kau tau…
akukan slalu cinta
jangan kau lupakan kenangan kita slama ini

Seandainya kau tau
ku tak ingin kau pergi… ooo…
meninggalkanku sendiri bersama bayanganmu
seandainya kau tau
akukan slalu cinta…
jangan kau lupakan kenangan kita slama ini…hoo…
slama ini…

Senin, 01 Oktober 2012

Cerpen Tanpa Judul


Ini cerpen buatan aku sendiri tapi belum ada judul nya :) kalo ada yang mau kasih saran judulnya boleh :))




Aku adalah seorang anak yang sedang mencari keadilan atas hidupku, selain mencari sesuap nasi tentunya. Aku bukan di lahirkan dalam lingkungan keluarga, tapi aku di lahirkan di jalanan. Aku tak tahu bagaimana Tuhan menciptakan ku, apa aku di lahirkan dari dalam perut seorang ibu?
Entahlah meskipun teori mengatakan seperti itu, tapi perut ibu mana yang telah melahirkan ku?
**
Di suatu malam yang dingin aku melangkah menyusuri jalan kecil di sebelah toko kelontong di pasar pagi. Malam sudah semakin larut, sudah waktunya tidur untuk anak-anak seusiaku, tapi aku belum bisa memejamkan mata karena tempat ku biasa tidur di genangi air dan aku harus mencari tempat lain yang tidak basah.
**
Hujan semalaman sangat deras sekali, memaksa ku harus pindah tidur di depan toko yang halamannya memiliki atap. Suara mesin-mesin mobil di jalan pagi ini membangunkan ku, pagi ini tak seperti biasanya aku bangun terlambat. Pemilik toko tempat aku tidur sudah membuka tokonya, mimik wajahnya seperti ingin memarahi ku, aku sangat maklum kalau si pemilik toko ini memarahiku karna aku tidur di depan toko nya tanpa meminta izin terlebih dahulu.
aku buru-buru bangkit lalu melipat kardus dan koran alas aku tidur semalam, aku membungkukkan sedikit tubuhku kepada pemilik toko yang ternyata malah mengalihkan pandangannya dari ku ke pembeli yang masuk ke tokonya. Kemudian aku bergegas lari dan memulai aktivitasku pagi ini.
**
“koran pak”
“mas korannya mas”
Suaraku makin beradu dengan suara kenalpot kendaraan, memaksa ku untuk semakin mengeraskan suaraku.
Pagi ini aku memulai aktivitas ku dengan berjualan koran di salah satu lampu merah di daerah Bandar Lampung. Kebetulan lampu merah tempat aku berdagang dekat dengan salah satu kampus ternama di Kota Bandar Lampung ini, jadi Jika koran yang aku jajakkan tidak habis di lampu merah, aku mendatangi mahasiswa-mahasiswa di kampus tersebut.
Tin.....tiiinnn.....
Suara klakson motor dari samping kanan ku menyadarkan aku dari lamunan.
“dek jangan di tengah jalan dong” suara parau keluar dari mulut yang ditutupi helm itu.
“maaf bang” jawabku kemudian langsung mundur teratur.
Akhir-akhir ini aku sering sekali melamun, apa saja bisa aku lamunkan, apa saja bisa aku pikirkan. Aku ingat seminggu yang lalu saat aku menjajakkan koran ku di saat lampu lalu lintas berwarna merah, seorang anak perempuan –yang sepertinya seuisiaku- mengeluarkan kepala nya dari dalam mobil dan memanggilku.
“Mas korannya dong”
“mau yang seribuan apa duaribulimaratusan?”
Anak itu bertanya sebentar dengan orang di sebelahnya, lalu sambil tersenyum dia  menyerahkan uang selembar lima puluh ribuan kepadaku
“apa aja deh yang penting berita nya bagus”
Karena lampu sebentar lagi menghijau aku langsung memberikan koran tersebut.
“uang nya gak ada yang kecil? Saya gak punya susuknya”
“gak papa ambil aja kembaliannya”
Aku baru saja menerima uang selembar lima puluh ribu itu,  mobil anak gadis itu sudah melaju melewati lampu yang berubah hijau itu.
Aku terkesima, seragamnya masih putih merah, tapi dia sudah punya uang segitu, dan tadi aku sempat melirik dompet nya yang berwarna pink bergambar mickey mouse, simpel tapi sepertinya mahal harganya.
**
Setelah aku mengerjakan pekerjaan ku berjualan koran, tak lupa aku beserta teman-temanku yang lainnya menyetorkan uang hasil penjualan kami kepada agen koran kami. Hari ini aku mendapatkan dua puluh ribu rupiah, lumayan untuk ku makan satu hari, dan sisanya untuk ku menabung.
Adzan zuhur telah berkumandang, ku pandangi tubuh ku yang kumel ini, aku harus mencari wc umum untuk mandi, kemudian menunaikan kewajiban ku untuk Solat, sudah hampir lupa aku bagaimana caranya solat, setelah aku mengadu kepada Tuhan, aku pun melanjutkan pekerjaan ku.
**
Ku pungut satu demi satu, lalu ku masukkan ke dalam karung ku aqua-aqua gelas di depan salah satu gedung di kampus tempat aku biasa menjajakkan koran ku selain di lampu merah. Kebetulan hari ini ada acara seminar di depan gedung ini jadi banyak aqua-aqua gelas berserakan. Untuk ku, apapun asal bisa menghasilkan uang yang halal, pasti akan aku kerjakan.
Lumayan hasil gelas-gelas aqua yang aku kumpulkan tadi dapat lima ribu rupiah setelah di jual, uang yang aku dapat dari selain aku menjajakkan koran biasa nya aku kumpulkan untuk membeli kebutuhan sehari-hariku.
Hari sudah mulai gelap, aku tak tahu ini pukul berapa, yang aku tahu hari ini Masjid sudah adzan 5 kali. Aku duduk bersandar di bawah pohon di pinggir jalan dekat Lampu Merah. Ku lihat mobil yang berlalu lalang, aku jadi teringat anak yang tempo hari aku lihat, yang memberikan ku uang limapuluhribu, aku tak tahu itu terlalu mahal untuk ku, atau terlalu sedikit baginya. Pikiranku pun kembali menerawang, aku ingat tujuh hari yang lalu, rumah kardus yang aku dan empat teman ku bangun di robohkan, sudah 5 bulan kami menempati rumah itu, namun harus di gusur, karena katanya di sana akan di bangun Gedung Olahraga, seperti Wisma Atlit. Tak hanya aku tapi banyak warga lain disana pun merasakan hal yang sama. Aku selalu menjadi korban gusuran, mungkin kalau di umpamakan aku seperti orang kaya yang pindah-pindah rumah terus.
Apakah yang akan di bangun di sana seperti Wisma Atlit yang di Riau ya?
Tanyaku dalam hati.
Tapi kalau iya, berarti pemerintah akan menghabiskan banyak uang untuk pembangunannya, apakah juga akan memberikan hasil yang mengecewakan?
Ah entahlah, aku sudah berfikir terlalu jauh tentang negeri ini, aku terlalu awam untuk memikirkan hal seperti ini. Yang aku tahu hanya mengisi perut, mencari uang, dan mencari di mana aku harus mendirikan kardus-kardus ku ini.
“Hei Iwan, dari tadi kita nyari kamu” suara teman ku Rona, memecahkan lamunanku.
“Malem ini kita harus sudah menemukan lokasi baru kita” terang Dono.
“Iya ayok tunggu apa lagi” teman ku yang lain nya menimpali.
Kemudian aku bangkit dari duduk ku, dan bersama ke empat teman ku, kami mencari tempat baru untuk mendirikan rumah kardus kami lagi.
Beginilah hari-hari ku, kecil di jalan, besar di jalan, entah mati pun mungkin juga di jalan?
Jalan adalah rumah ku..
Jalan adalah ibuku..
Jalan adalah bapakku..
-TAMAT-

Sabtu, 29 September 2012

Pertanyaan Untuk Tuhan :)


Aku adalah seseorang yang sedang mencari keadilan
Aku adalah kotoran negeri ini
Aku tak punya ayah
Aku tak tahu apa rasaya punya Ibu

Aku sedang bertanya pada Tuhan Bagaimana aku bisa DIA ciptakan?
Aku lupa apakah aku pernah berkomunikasi dengan Tuhan?
Apakah aku meminta-Nya untuk menciptakanku?
Perut Ibu mana yang telah melahirkan ku?

Aku adalah korban penderitaan negeri ini
Aku adalah tersangka penderitaan negeri ini
Apakah aku benalu bagi Negara ku?
Atau apakah aku adalah korban para pendosa negeri ini?

Aku tak begitu pintar
Bangku sekolah pun tak sempat aku makan
Aku tak sedang menghakimi
Aku hanya sekedar merenungi

Jika aku dapat meminta
Apakah aku bisa di lahirkan di keluraga kaya?
Hidup bergelimangan harta
Bergaya hedonisme, punya rumah bergaya victory?

Aku tak pernah memilih
Aku tak pernah memutuskan
Aku mengikuti alur ku
Alur hidupku

Jalan adalah rumahku..
Jalan adalah Ayahku..
Jalan adalah Ibuku...

Inilah hidupku
Lahir di jalan
Besar di jalan
Mungkin matipun aku di jalan

Puisi Tanpa Judul


Ini puisi iseng buatan aku :)
tapi belum di kasih judul, daripada berakhir di kotak sampah mending berakhir di blog. hehehehe

Seribu langkahmu tak dapat ku kejar..
Semakin jauh kau melangkah semakin hilang bayanganmu ditelan kegelapan..
Aku tak bisa berlari karna aku tak punya kaki..
Aku tak bisa merangkak karna aku tak punya tangan..

Cinta tak hanya milik orang berpangkat..
Cinta tak hanya milik orang berduit..
Cinta tak hanya milik orang yang memiliki kesempurnaan fisik..
Tapi cinta juga bisa jadi milikku..

Ketika rasa ini tak bisa ku ucap karna kekuranganku..
Air mata lah yang mewakili rasa ini..
Aku yang cacat ingin merdeka
Merdeka merasakan cinta

Aku memang tak punya tangan
Aku memang tak punya kaki
Aku memang tak punya rumah
Aku memang tak punya duit

Aku cacat
Aku miskin
Aku lemah
Aku rapuh

Dengan cinta aku ingin merdeka
Merasakan yang bisa aku rasakan
Menemukan yang ingin aku temukan
Meraih yang tak bisa aku gapai..
Aku ingin merdeka ...   bersama cinta...